Penggemar sepakbola tidak hanya senang menyaksikan strategi permainan yang memikat tetapi juga menonton tayangan siaran langsung sepakbola yang tak kalah berkualitas.
Di tengah teknologi yang serbacanggih, sulit bagi wasit mengelak dari kesalahan yang diperbuatnya saat memimpin pertandingan. Lihat Piala Dunia lalu ketika wasit Jorge Larrionda asal Uruguay tidak mengesahkan tendangan Frank Lampard menjadi gol meski sudah melewati garis gawang Manuel Neuer.
Atau lihat pula pertandingan Persisam Samarinda menjamu Persib Bandung, Kamis (20/1) sore kemarin.
Tak bisa dimungkiri, nama besar Persib menjadi gula siaran langsung Superliga Indonesia di televisi. Sejarah panjang Persib dengan status sejumlah pemain timnas Indonesia, tentu menyedot perhatian masyarakat banyak, baik yang berada di Bandung maupun tidak. Jika Persib bermain di kandang sendiri, seisi kota Bandung mendadak kosong karena perhatian tertuju ke stadion. Begitu pula halnya ketika Persib bermain di luar kandang. Bobotoh dengan setia menggelar acara nonton bareng di mana saja, mulai dari pasar tradisional, pangkalan ojek, lapangan terbuka, kafe, bioskop, gedung olahraga, bahkan hingga hanggar pesawat.
Jika ada tim yang menolak disiarkan langsung karena takut pendapatan dari penjualan tiket berkurang, manajemen Persib malah menyambut gembira. Alasannya, selain bisa mengurangi kepadatan di stadion saat Persib bermain kandang, siaran langsung setidaknya dinilai dapat mengurangi kesalahan yang dilakukan oleh perangkat pertandingan saat berlaga jauh dari Bandung.
Namun harapan tinggal harapan, bahkan dengan siaran langsung pun wasit masih melakukan kesalahan fatal. Beragam keputusan keliru seperti off-side, tekel keras, penalti, handsball, tabrakan pemain, dan lain-lain, tetap saja terjadi.
Dalam sepekan ini kita bisa mengambil beberapa contoh. Pertama ketika terjadinya gol pertama Arema ke gawang Persiba, Rabu (20/1). Dalam sepekan ini kita ambil beberapa contoh. Pertama ketika terjadinya gol pertama Arema ke gawang Persiba, Rabu (20/1). Dari layar kaca selintas terlihat Leonard Tupamahu berdiri dalam posisi off-side saat menyontek bola. Namun replay hanya sekilas hingga penonton dibuat penasaran.
Lainnya hadir dari laga Persisam melawan Persib. Dalam sebuah adegan di babak pertama, Hilton Moreira melesat ke depan keluar dari jebakan off-side, tetapi wasit mengangkat bendera, ironisnya televisi mengambil replay dari sudut belakang gawang! Dari mana pemirsa tahu itu off-side atau tidak? Belum lagi banyak episode rawan kontroversi tanpa replay.
Contoh selanjutnya mungkin akan menjadi misteri dan seperti biasanya tenggelam dimakan waktu. Sebagian penonton pasti bertanya-tanya, mengapa Gonzales dikartumerah. Tayangan replay yang diharapkan bisa menjadi jawaban, tak kunjung datang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
TERIMAKASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG INI...
Suporter Indonesia

0 komentar:
Posting Komentar
kalo komentar pake kata-kata yg sopan dan santun ya sob..