copy teks diatas

Jumlah yg melihat blog ini..


Menpora Minta PSSI Klarifikasi Ketidaklolosan Arifin dan Toisutta

Senin, 21 Februari 2011

0 komentar


Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Andi Alifian Mallarangeng (GOAL.com)
Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Andi Alifian Mallarangeng (GOAL.com)


Tidak lolosnya penggagas Liga Primer Indonesia [LPI] Arifin Panigoro dan KSAD Jenderal TNI George Toisutta untuk menjadi calon Ketua Umum PSSI periode 2011-2015 mendapat perhatian dari Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng.

Dalam laman resmi Kemenpora, Andi Mallarangeng mewakili pemerintah meminta penjelasan dari PSSI tentang alasan tim verifikasi tidak meloloskan dua kandidat tersebut.

"Sampai saat ini pemerintah dalam hal ini Kemenpora belum menerima penjelasan mengenai ditolaknya Pak George dan Pak Arifin oleh Komite Pemilihan dan tim verifikasi PSSI. Masih dalam batas-batas kewenangan, tentu kami akan tanyakan apa alasan penolakan itu," kata Andi.

"Mungkin  benar bahwa kedua orang itu tidak pernah masuk di kepengurusan PSSI, tetapi semua orang kan tahu kalau mereka sudah bertahun-tahun berdedikasi di sepakbola," tambahnya.

Andi juga mengingatkan bahwa salah satu hasil dari Kongres Sepakbola Nasional yang digelar di kota Malang adalah adanya reformasi dan restrukturisasi PSSI.

"Saya kira dalam kongres empat tahunan yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat ini, adalah saat yang tepat bagi PSSI untuk memenuhi harapan sebagian besar rakyat Indonesia, yaitu PSSI melakukan reformasi dan restrukturisasi organisasi," jelasnya.

Riedl Sudah Genggam Sembilan Pemain Pilar

0 komentar
Alfred Riedl - Indonesia (GOAL.com/Donny Afroni)

Tim

Figur

Pelatih tim nasional Indonesia Alfred Riedl mengaku sudah mempunyai sembilan nama pemain inti timnas U-23 untuk menghadapi Turkmenistan dalam pertandingan Pra-Olimpade 2012 pada 23 Februari nanti di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang.

Menurut Riedl, dari skuad yang menjalani pelatnas saat ini, hanya Rahmat Latief saja yang dipastikan tidak bisa membela timnas U-23 di pertandingan nanti, karena harus menjalani operasi gigi.

“Saya sudah punya sembilan pemain yang bisa masuk tim inti. Dua lainnya masih saya cari dalam waktu dua atau tiga hari. Kami masih punya waktu, jadi belum bisa menentukan siapa saja yang masuk tim saat ini,” ungkap Riedl.

“Satu yang pasti, Rahmat tidak masuk ke dalam tim. Dia tidak akan dimainkan di pertandingan nanti. Saya ingin mengetahui perkembangannya, dan bertemu dia di Palembang, karena dia berasal dari Sriwijaya. Saya sudah sepuluh hari tidak bertemu dia.”

Riedl terus menggenjot fisik pemain untuk menghadapi keunggulan postur tubuh yang dimiliki pemain lawan. Juru taktik asal Austria ini juga mematangkan teknik bermain dan kekompakan tim.

CATATAN Nasional: Ketika Bobotoh Mempersoalkan Kualitas Siaran Langsung Sepakbola Nasional Di Indonesia

Kamis, 20 Januari 2011

0 komentar
Penggemar sepakbola tidak hanya senang menyaksikan strategi permainan yang memikat tetapi juga menonton tayangan siaran langsung sepakbola yang tak kalah berkualitas.

Di tengah teknologi yang serbacanggih, sulit bagi wasit mengelak dari kesalahan yang diperbuatnya saat memimpin pertandingan. Lihat Piala Dunia lalu ketika wasit Jorge Larrionda asal Uruguay tidak mengesahkan tendangan Frank Lampard menjadi gol meski sudah melewati garis gawang Manuel Neuer.

Atau lihat pula pertandingan Persisam Samarinda menjamu Persib Bandung, Kamis (20/1) sore kemarin.

Tak bisa dimungkiri, nama besar Persib menjadi gula siaran langsung Superliga Indonesia di televisi. Sejarah panjang Persib dengan status sejumlah pemain timnas Indonesia, tentu menyedot perhatian masyarakat banyak, baik yang berada di Bandung maupun tidak. Jika Persib bermain di kandang sendiri, seisi kota Bandung mendadak kosong karena perhatian tertuju ke stadion. Begitu pula halnya ketika Persib bermain di luar kandang. Bobotoh dengan setia menggelar acara nonton bareng di mana saja, mulai dari pasar tradisional, pangkalan ojek, lapangan terbuka, kafe, bioskop, gedung olahraga, bahkan hingga hanggar pesawat.

Jika ada tim yang menolak disiarkan langsung karena takut pendapatan dari penjualan tiket berkurang, manajemen Persib malah menyambut gembira. Alasannya, selain bisa mengurangi kepadatan di stadion saat Persib bermain kandang, siaran langsung setidaknya dinilai dapat mengurangi kesalahan yang dilakukan oleh perangkat pertandingan saat berlaga jauh dari Bandung.

Namun harapan tinggal harapan, bahkan dengan siaran langsung pun wasit masih melakukan kesalahan fatal. Beragam keputusan keliru seperti off-side, tekel keras, penalti, handsball, tabrakan pemain, dan lain-lain, tetap saja terjadi.

Dalam sepekan ini kita bisa mengambil beberapa contoh. Pertama ketika terjadinya gol pertama Arema ke gawang Persiba, Rabu (20/1). Dalam sepekan ini kita ambil beberapa contoh. Pertama ketika terjadinya gol pertama Arema ke gawang Persiba, Rabu (20/1). Dari layar kaca selintas terlihat Leonard Tupamahu berdiri dalam posisi off-side saat menyontek bola. Namun replay hanya sekilas hingga penonton dibuat penasaran.

Lainnya hadir dari laga Persisam melawan Persib. Dalam sebuah adegan di babak pertama, Hilton Moreira melesat ke depan keluar dari jebakan off-side, tetapi wasit mengangkat bendera, ironisnya televisi mengambil replay dari sudut belakang gawang! Dari mana pemirsa tahu itu off-side atau tidak? Belum lagi banyak episode rawan kontroversi tanpa replay.

Contoh selanjutnya mungkin akan menjadi misteri dan seperti biasanya tenggelam dimakan waktu. Sebagian penonton pasti bertanya-tanya, mengapa Gonzales dikartumerah. Tayangan replay yang diharapkan bisa menjadi jawaban, tak kunjung datang.

Riedl Tentukan 26 Pemain Pra Olimpiade

Selasa, 18 Januari 2011

0 komentar
Daftar Lengkap Skuad Pra Olimpiade 2011:
1. Kurnia Mega (Arema Indonesia)
2. Arditani Ardiyasa (Persija Jakarta)
3. Muhamad Ridwan (Persita Tangerang)
4. Abdul Hamid Mony (Persiba Balikpapan)
5. Safri Umi (Persiraja Banda Aceh)
6. Diaz Angga Putra (Persib Bandung)
7. Ahmad Farizi (Arema Indonesia)
8. Gunawan Dwi Cahyo (Sriwijaya FC)
9. Rahmat Latif (Sriwijaya FC)
10. Fachrudin (PSS Sleman)
11. Septia Hadi (PSPS Pekanbaru)
12. Okto Maniani (Sriwijaya FC)
13. Dendi Santoso (Arema Indonesia)
14. Egi Melgiansyah (Pelita Jaya)
15. Hendro Siswanto (Persela Lamongan)
16. Ramdani Lestaluhu (Persija Jakarta)
17. Nasution Karubaba (Perseman Manokwari)
18. Engelberth Sani (Pelita Jaya)
19. Johan Yoga (Persib Bandung)
20. Rishadi Fauzi (Persita Tangerang)
21. Aris Alfiansyah (Persela Lamongan)
22. Titus Bonai (Persipura Jayapura)
23. Risky Novriansyah (Persijap Jepara)
24. David Lali (Persipura Jayapura)
25. Yongki Aribowo (Arema Indonesia)
26. Ruben Wuarbanaran (dalam proses WNI & paspor Indonesia)

Uruguay Ingin Naturalisasi pemain Indonesia

Rabu, 12 Januari 2011

0 komentar
Olahraga / / Selasa, 11 Januari 2011 23:53 WIB
Metrotvnews.com, Jakarta: Uruguay berniat menaturalisasi 15 pesepak bola muda Indonesia. Satu di antaranya Syamsir Alam yang baru mengikuti seleksi Timnas U-23 dan kini merumput di klub Penarol Uruguay.

"Katanya ada permintaan mereka menaturalisasi beberapa pemain kita,"  kata manajer Tim Sociedad Anonima Deportiva, Demis Djamaoeddin, di sela konferensi pers Uruguay Project 2011 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (11/1).

Demis mengaku menerima kabar itu melalui email. Demis juga berencana menanyakan kabar itu kepada Badan Tim Nasional (BTN). Namun Deputi Teknik BTN Iman Arief enggan menanggapi kabar tersebut.

Dikatakan Demis, Uruguay memang memiliki wacana menaturalisasi pemain asing. Peraturan asing mendukung rencana itu dengan syarat pemain yang bersangkutan telah merumput dan menetap di uruguay minimal tiga tahun.

"Namun, semua saya serahkan ke pemain, itu hak pemain," kata Demis.

Uruguay merupakan salah satu kekuatan sepak bola Amerika Selatan dan dunia. Pada Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, Uruguay melenggang hingga semifinal. Negara tersebut pernah dua kali menjadi juara dunia.

Kabar naturalisasi itu tentunya berbanding terbalik dengan sikap PSSI. Lembaga sepak bola Indonesia itu justru gencar menaturalisasi pemain asing atau keturunan Indonesia padahal negara lain tengah mengincar talenta muda Tanah Air

Fakta Unik Sepakbola Indonesia

Selasa, 11 Januari 2011

0 komentar
Indonesia bisa dibilang mempunyai aroma Sepakbola yang sangat kental dibanding negara-negara Asia Tenggara lainnya. Bahkan, banyak fakta-fakta unik yang patut anda ketahui seputar Sepakbola di Negeri Ibu Pertiwi ini. Berikut Fakta-Fakta unik tersebut :

1. Hampir semua Nama Klub Sepak Bola Indonesia Berawalan huruf P.
2. Cuma di Indonesia, klub dibiayai pemda dimana uangnya diperoleh dari rakyat.
3. Cuma di Indonesia pula, walikota/Bupati/Gubernur merangkap ketua klub, emang ga sibuk ya ?
4. Banyak pejabat di daerah terlibat kasus korupsi hanya gara-gara salah mengelola keuangan klub dengan mencampur adukkan dengan Anggaran pendapatan dan belanja daerah setempat.
5. Bisa jadi, di beberapa daerah, jumlah penonton yang membayar tiket pertandingan dengan yang tidak membayar berbanding 50-50.
6. Di musim hujan, tempat paling strategis menonton pertandingan adalah di bawah pohon tinggi yang menjulang di balik tembok stadion.
7. Penonton Indonesia dikenal fanatik, nekat dan tak takut mati, bahkan mungkin lebih nekat dari Hooligan Inggris. Mereka berani memanjat menara lampu stadion yang tinggi di tengah hujan demi bisa menonton pertandingan secara gratis.
8. Untuk bertahan di tengah kompetisi yang ketat, pemain Indonesia harus dibekali dengan skill sepakbola, lari, dan pencak silat atau tinju. Lari utuk menghindari kejaran penonton suporter atau manajer lawan yang mengamuk karena kalah, pencak silat atau tinju untuk membela diri jika sudah terpojok dengan lawan atau ketika emosi dengan keputusan wasit.
9. Bus klub yang digunakan untuk mengangkut pamain sebaiknya haruslah berlapis baja. Karena jika tidak, bisa ringsek dihadang suporter tim lawan yang menghadang di jalan.
10. Sulit mendapatkan sisi lapangan yang tidak terggenang air ketika hujan di Indonesia.
11. Ajaib! Ketua umumnya masuk penjara tapi masih bisa memimpin organisasi PSSI.
12. Tak usah takut dengan skorsing yang dijatuhkan oleh komisi disiplin, karena nantinya pasti akan diampuni oleh ketua umum.
13. Jarak laga tandang yang harus dilakoni sebuah klub di Indonesia bisa jadi yang terjauh. Bayangkan jika klub asal Aceh harus terbang ke Papua atau sebaliknya.
14. Di Indonesia, petugas keamanan menghadap ke lapangan bukan ke arah penonton, bahkan beberapa di antaranya terlihat duduk dan bersorak memberi dukungan untuk tim tuan rumah.
15. Cuma di Indonesia, polisi turun tangan melerai dan menangkap dua pemain yang bertikai di lapangan. Bahkan sempat memenjarakannya.
16. Di Indonesia, yang memukul bukan hanya pemain dan offisial, wasit pun tak mau kalah.
17. Kadang-kadang, lapangan juga dijadikan tempat membuang sampah oleh penonton, terutama jika tim kesayangannya kalah.
18. Jika sebelum pertandingan lapangan disterilkan, seringkali akan ditemukan banyak benda berbau klenik di seputaran gawang.
19. Meski telah diperiksa petugas sebelum masuk, masih banyak penonton membunyikan peluit di tengah atau akhir pertandingan. Tidak diketahui dimana mereka menyembunyikan benda terlarang tersebut, kemungkinan di daerah “terlarang” yang bebas razia.
20. Menonton kompetisi liga super Indonesia seperti menonton liga eks-patriat di negeri sendiri, jumlah pemain asing yang dimainkan hampir lebih banyak dari pemain lokal. Sayangnya, kualitas pemain asing rata-rata tidak lebih baik dari pemain lokal. Umumnya mereka lebih besar, tinggi dan garang di lapangan.

CATATAN Sepakbola Nasional: Izinkan LPI, ‘Bom Waktu’ Olahraga Nasional

Sabtu, 08 Januari 2011

0 komentar

Pemerintah melalui Menegpora kembali membuat keputusan blunder terkait pemberian izin pelaksanaan kompetisi sepakbola tandingan bertajuk “Liga Primer Indonesia”, atau lebih populer dengan sebutan LPI.

Maklum saja karena pembukaan kompetisi sepakbola yang dihelat di Stadion Manahan, Solo, dengan mempertemukan tuan rumah Solo FC versus Persema Malang dan berakhir dengan keunggulan Persema 5-1 kemarin, menjadi momentum yang memilukan bagi dunia olahraga tanah air.

Khususnya bagi induk organisasi olahraga nasional yang selama ini terus berupaya membina dan mengembangkan cabang olahraga yang dibawahi. Pasalnya, bukan tidak mungkin apa yang dilakukan LPI bisa diikuti, sehingga muncul turnamen atau pun kompetisi tandingan tanpa harus melalui persetujuan dari induk organisasi bersangkutan.

Bisa dibayangkan, apa jadinya nasib olahraga nasional secara keseluruhan sekiranya setiap orang atau kelompok tertentu bisa menggulirkan kompetisi tanpa harus meminta persetujuan dari induk organisasi yang ada. Selama hal itu bisa menguntungkan dari segi bisnis.
Dengan begitu, sulit bagi kita untuk melihat kualitas dari turnamen maupun kompetisi yang digulirkan. Kenapa? Karena unsur prestasi sudah menjadi nomor sekian. Hal yang paling utama adalah unsur politik yang dibungkus dengan baju bisnis dan perubahan, sehingga menambrak aturan pun tidak masalah.

“Saat ini kami tidak dalam kondisi untuk meminta persetujuan lagi kepada PSSI, karena sudah mendapat pengesahan dari pemerintah melalui BOPI [Badan Olahraga Profesional Indonesia],” tutur Humas LPI, Abi Hasantoso, dalam wawancara dengan sebuah stasiun radio swasta nasional beberapa saat lalu.

Pada kesempatan ini, Abi juga menegaskan bahwa kompetisi yang mereka gelar jauh lebih profesional dan bermutu dari yang dijalani PSSI selama ini, karena sama sekali tidak menggunakan dana APBD [Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah] untuk mendanai klub, seperti yang dilakukan sebagian besar klub sepakbola di tanah air saat ini.

Untuk sisi anggaran dana klub sepakbola, pernyataan pria yang menjadi juru bicara LPI ini ada benarnya. Tapi untuk memastikan kompetisi LPI jauh lebih baik dari yang ada sepertinya masih harus dilihat. Terlalu dini untuk mengklaim kompetisi LPI jauh lebih baik, karena baru menggulirkan satu pertandingan.

Masih ada puluhan dan bahkan ratusan laga yang harus dilihat ke depan untuk bisa menjatuhkan vonis bahwa kompetisi LPI memang lebih baik dari yang digulirkan PSSI saat ini. Terlebih jika melihat persiapan tim-tim yang akan tampil.

Pasalnya, selain tiga tim Superliga yang membelot, yakni Persema Malang, PSM Makassar, maupun Persibo Bojonegoro, dan juga  Persebaya Surabaya yang memang sejak awal sudah memastikan akan tampil di LPI, serta Batavia Union yang nota bene mantan pemain Persitara yang terdegradasi ke divisi utama musim lalu,  praktis semua tim terbilang baru.

Bahkan tim-tim tadi bisa dikatakan “gurem” karena selain tidak pernah terdengar, sejumlah pemain yang menghuni skuad tim tersebut pun bukan jebolan kompetisi elit di tanah air. Dalam artian, jangankan berkompetisi di kasta tertinggi sepakbola nasional, di level divisi utama saja sebagian besar dari mereka belum pernah.

Fakta lain yang bisa dijadikan  acuan dalam kapasitas kompetisi profesional yang gadang-gadang LPI adalah adanya sebuah tim yang 90 persen pemainnya adalah anggota Tentara Nasional Indonesia [TNI]. Belum lagi dengan tidak adanya sistem promosi dan degradasi yang ditetapkan LPI, sehingga sulit diterima akal sehat jika dikatakan kompetisi LPI adalah yang terbaik di tanah air.
Meski begitu, patut kita tunggu bagaimana kelanjutan dari kompetisi yang digulirkan pengusaha kondang Arifin Panigoro tersebut. Apakah bisa bertahan hingga akhir kompetisi atau justru putus di tengah jalan? Semuanya masih harus dilihat.

Satu hal yang membuat kening kita bisa mengkerut adalah munculnya selentingan berita bakal adanya sanksi dari federasi sepakbola dunia [FIFA], yang sudah pasti akan berujung pada kerugian besar pada sepakbola nasional. 

Kenapa? Karena jika saja sanksi itu benar, artinya timnas sepakbola kita tidak akan bisa berpartisipasi di ajang internasional, termasuk dua even yang sedang dihadapi, yakni SEA Games 2011 maupun Pra Olimpiade.

Sangat tragis dan memilukan memang, karena Indonesia akan menjadi tuan rumah SEA Games mendatang. Belum lagi, saat ini PSSI melalui Badan Tim Nasional [BTN] dan di bawah pantauan pelatih Alfred Riedl tengah menggelar seleksi pemain timnas U-23 untuk menghadapi dua even internasional tersebut. 


http://www.goal.com/id-ID
 
TERIMAKASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG INI...

Suporter Indonesia

Suporter Indonesia

Garuda

Garuda

bagaimana pendapat anda mengenai blog ini???



Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "